![]() |
Bupati H. Apri Sujadi, S.Sos saat ke Pulau Daerah Pesisir Bintan |
Secepatnya, BINTAN: Pulau Pejantan, Desa Mentebung memang
sangat sulit diakses dari Pulau Tambelan, Kabupaten Bintan. Diperlukan
waktu sekitar 8 jam perjalanan transportasi kapal laut rakyat dari Pulau
Tambelan untuk sampai menuju ke pulau tersebut.
Membuka keterisoliran pulau tersebut, rencananya Pemerintah Kabupaten
Bintan akan membangun tower komunikasi melalui Balai Penyedia dan
Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI) Kementerian
Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Sebelumnya, Budi Sahrul, seorang pegawai BP3TI Kominfo telah
menyampaikan tentang kondisi jauhnya desa tersebut kepada Pemkab Bintan.
Kepala Dinas PMD Kabupaten Bintan Ronny Kartika menuturkan bahwa
keberadaan pegawai BP3TI tersebut merupakan akses dari Pemkab Bintan
yang menginginkan adanya pembangunan tower disana guna membuka
keterisolasiran beberapa pulau-pulau yang memang akses komunikasinya
sangat sulit dijangkau.
" Bertahun-tahun lamanya memang beberapa pulau di Kecamatan Tambelan
sangat sulit akses komunikasinya, termasuk Pulau Pejantan. Untuk
itulah, disana kita gagas pembangunan tower komunikasi melalui BP3TI
Kominfo serta program Manggoes Sky agar beberapa permasalahan sosial
yang bertahun-tahun lamanya terjadi sebelum ini secara bertahap akan
kita selesaikan dengan akses komunikasi yang lebih cepat, " ujarnya
singkat, Selasa (11/9/2018).
Sementara itu, Camat Tambelan Hidayat ZA mengungkapkan bahwa sesuai
dengan instruksi Bupati Bintan H. Apri Sujadi, S.Sos dimana dalam waktu
dekat pemerintah daerah akan segera membangun musholla disana.
Keberadaan mushola juga sebagai jawaban atas pengentasan masalah sosial
kepada penduduk pulau yang terdiri dari 40 orang jiwa/14 KK.
" Pemerintah daerah Kabupaten Bintan melalui pemerintah desa dan
masyarakat nantinya secara bersama-sama akan segera membangun mushola
disana, hal ini sesuai dengan instruksi Bupati Bintan baru-baru ini, "
ujarnya
Selain pembangunan musholla, pemerintah desa juga merencanakan untuk
menempatkan guru ngaji yang nantinya akan menetap tinggal disana. Hal
tersebut menurutnya sebagai bagian dari keberlangsungan terhadap
pengetasan masalah sosial tersebut.
" Hasil koordinasi nanti akan ada guru pendidikan dan guru ngaji yang
akan menetap disana. Guru SD untuk menunjang pendidikan dimana sarana
sekolah sudah kita bangun sejak tahun 2017 yang lalu, dan guru ngaji
dengan sarana musholla yang akan kita bangun tahun 2018 ini juga, "
tutupnya.
Media Center
COMMENTS