Istana Siak/ Photo : wikipedia |
Atas Pembakaran itu, sejumlah barang-barang seperti kain, gorden terlihat melepuh.
"Sejumlah manekin (patung) di bagian ruang pertemuan tampak terbakar. Gorden antar ruangan juga dibakar, permadani juga ikut terbakar. Pelakunya masih kita selidiki," kata Kapolres Siak AKBP Barliansyah kepada merdeka.com.
Dilansir dari republika.co.id, Tim gabungan Polda Riau dan Polres Siak berhasil menangkap seorang pria, yang diduga sebagai pelaku pembakaran koleksi Istana Siak. "Pelaku berinisial TSA alias Faisal ditangkap di Kota Pekanbaru sore tadi," kata Kepala Polres Siak, AKBP Barliasnyah di Pekanbaru, Rabu (10/1).
Barliansyah menuturkan, TSA, atau yang memiliki nama lengkap Tengku Said Abdullah (41) ditangkap di salah satu tempat di Kabupaten Siak. Untuk selanjutnya, TSA akan segera dibawa ke Polda Riau guna penyelidikan lebih lanjut.
Berdasarkan informasi sementara, TSA diduga merupakan salah satu pewaris keluarga kesultanan Siak. Namun, polisi masih mendalami kebenaran informasi serta motif dugaan pembakaran tersebut.
sementara itu, Ibu kandung pelaku pembakar Istana Siak, Syarifah Nadira mengatakan, anaknya TSA alias Faisal mengalami gangguan kejiwaan sejak lima tahun terakhir. TSA sempat dirawat untuk mendapatkan pengobatan.
"Dia masih menjalani perawatan dan juga minum obat," ujarnya Syarifah kepada Antara di Mapolres Siak, Rabu (10/1) malam.
sementara itu, Ibu kandung pelaku pembakar Istana Siak, Syarifah Nadira mengatakan, anaknya TSA alias Faisal mengalami gangguan kejiwaan sejak lima tahun terakhir. TSA sempat dirawat untuk mendapatkan pengobatan.
"Dia masih menjalani perawatan dan juga minum obat," ujarnya Syarifah kepada Antara di Mapolres Siak, Rabu (10/1) malam.
Informasi yang dihimpun, Istana Siak Sri Inderapura atau Istana Asserayah Hasyimiah atau Istana Matahari Timur merupakan kediaman resmi Sultan Siak yang mulai dibangun pada tahun 1889, yaitu pada masa pemerintahan Sultan Syarif Hasyim. Istana ini merupakan peninggalan Kesultanan Siak Sri Inderapura yang selesai dibangun pada tahun 1893. Kini istana ini masuk wilayah administrasi pemerintahan Kabupaten Siak.
Kompleks istana ini memiliki luas sekitar 32.000 meter persegi yang terdiri dari 4 istana yaitu Istana Siak, Istana Lima, Istana Padjang, dan Istana Baroe. Istana Siak sendiri memiliki luas 1.000 meter persegi.
Sumber: antara/merdeka.com/republika.co.id
COMMENTS