![]() |
Mardiana saat di Rumah Sakit/ Photo : kejoranews.com |
Secepatnya, TANJUNGPINANG : Dilansir dari kejoranews.com, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Tanjungpinang-Bintan dan Aliansi Peduli Beasiswa melakukan unjuk rasa di depan kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Prov Kepri, Senin (18/12/2017), Siang.
Aksi demo ini sempat memanas dan ricuh, antara mahasiswa dan polisi yang mengamankan kantor dinas, beberapa mahasiswa dan polisi terlihat mengalami luka atas unjuk rasa ini.
Saat unjuk rasa makin memanasnya kepala bidang pembinaan pendidikan khusus (PKK) Mardiana tiba-tiba terjatuh dan tak sadarkan diri. Kemudian Mardiana langsung dibawa ke RSUD Kepri.
Melihat Mardiana pingsan, mahasiswa tetap melanjutkan aksi demo, menuntut Kadisdik Kepri, Drs. Arifin Nasir segera tanggapi masalah transparansi dan kejelasan proses penerimaan bea siswa.
Kordinator aksi demo, Samsudin mengancam akan bangun Posko di depan kantor di depan dinas pendidikan Kepri dan akan bermalam di depan halaman kantor.
" Kami ingin segera ditanggapai, kalau tidak kami akan bangun Posko didepan kantor dan akan menunggu samapai malan," imbuhnya.
Selang beberapa menit kemudian, disaat situasi unjuk rasa masih memanas, terdengar informasi dari pihak kepolisian bahwa Kepala Bidang Pendidikan Khusus (PKK) Mardiana meninggal dunia.
Tidak lama setelah itu, sejumlah pegawai Disdik Kepri juga memastikan Mardiana sudah meninggal dunia. Mendengar informasi duka ini, para mahasiswa langsung membubarkan aksi demo.
CR
COMMENTS