![]() |
The secretary general of Lebanese Hezbollah resistance movement, Sayyed Hassan Nasrallah, delivers a televised speech from Beirut, Lebanon, on November 10, 2017. (Photo by AFP) |
Secepatnya, LEBANON : Sekretaris jenderal gerakan perlawanan Lebanon Hizbullah, Sayyid Hassan Nasrallah, mengatakan bahwa pihak berwenang Arab Saudi telah secara jelas dan terbuka mengumumkan sebuah perang di Libanon dengan menahan Perdana Menteri Saad Hariri di Arab Saudi.
Menurut Sayyid Hassan Nasrallah kerajaan kaya minyak (Arab Saudi) tersebut, sengaja memaksa Perdana Menteri Saad Hariri
untuk mundur dari jabatannya di Lebanon.
Dihadapan para pendukungnya melalui sebuah pidato yang disiarkan langsung dari ibu kota Lebanon, Beirut pada hari Jumat siang (10/11/2017) pada kesempatan Arba'een dan Hari Martir Hizbullah, Sayyid Hassan Nasrallah menyatakan bahwa pemimpin Gerakan Masa Depan yang berusia 47 tahun itu diundang ke Riyadh tanpa penasihat menemaninya, dan kemudian terpaksa mengumumkan pengunduran dirinya sebagai kepala pemerintah Lebanon.
Nasrallah berpendapat bahwa pejabat Saudi telah memulai sebuah kampanye untuk secara mencolok mencampuri urusan dalam negeri Lebanon, yang menekankan bahwa pernyataan Hariri telah didikte oleh orang Saudi, yang telah menempatkannya di bawah "tahanan rumah".
"Hariri adalah seorang tahanan di Arab Saudi, dan tidak dapat kembali ke negerinya sendiri. Arab Saudi berusaha untuk memaksakan kehendaknya pada pemerintah Lebanon. Ini mencoba menabur benih perselisihan di antara berbagai faksi politik di sini dan mengadu kami satu sama lain, "kata pemimpin Hizbullah tersebut.
Nasrallah kemudian mengatakan bahwa Arab Saudi bahkan telah meminta rezim Israel untuk melancarkan serangan militer melawan Lebanon atas nama pertempuran melawan Hizbullah, dan siap menghabiskan miliaran dolar untuk mencapai tujuan ini.
"Saudi ingin menghancurkan Lebanon dengan dalih memerangi Hizbullah. Itu adalah arsitek utama perang Israel di Lebanon pada musim panas 2006 lalu,"katanya.
Pemimpin Hizbullah lebih lanjut mengecam perlakuan "penghinaan" dari Hariri, dengan alasan bahwa penghinaan kepada kepala pemerintah Lebanon merupakan penghinaan terhadap negara dan kelompok politiknya.
"Saad Hariri harus diizinkan kembali ke Lebanon sesegera mungkin. Perdana menteri Lebanon berada dalam semacam penangkaran di Arab Saudi. Pengunduran dirinya adalah ilegal dan tidak berharga karena dibuat di bawah tekanan, "ujar Nasrallah.
Sumber : presstv.com
Menurut Sayyid Hassan Nasrallah kerajaan kaya minyak (Arab Saudi) tersebut, sengaja memaksa Perdana Menteri Saad Hariri
untuk mundur dari jabatannya di Lebanon.
Dihadapan para pendukungnya melalui sebuah pidato yang disiarkan langsung dari ibu kota Lebanon, Beirut pada hari Jumat siang (10/11/2017) pada kesempatan Arba'een dan Hari Martir Hizbullah, Sayyid Hassan Nasrallah menyatakan bahwa pemimpin Gerakan Masa Depan yang berusia 47 tahun itu diundang ke Riyadh tanpa penasihat menemaninya, dan kemudian terpaksa mengumumkan pengunduran dirinya sebagai kepala pemerintah Lebanon.
Nasrallah berpendapat bahwa pejabat Saudi telah memulai sebuah kampanye untuk secara mencolok mencampuri urusan dalam negeri Lebanon, yang menekankan bahwa pernyataan Hariri telah didikte oleh orang Saudi, yang telah menempatkannya di bawah "tahanan rumah".
"Hariri adalah seorang tahanan di Arab Saudi, dan tidak dapat kembali ke negerinya sendiri. Arab Saudi berusaha untuk memaksakan kehendaknya pada pemerintah Lebanon. Ini mencoba menabur benih perselisihan di antara berbagai faksi politik di sini dan mengadu kami satu sama lain, "kata pemimpin Hizbullah tersebut.
Nasrallah kemudian mengatakan bahwa Arab Saudi bahkan telah meminta rezim Israel untuk melancarkan serangan militer melawan Lebanon atas nama pertempuran melawan Hizbullah, dan siap menghabiskan miliaran dolar untuk mencapai tujuan ini.
"Saudi ingin menghancurkan Lebanon dengan dalih memerangi Hizbullah. Itu adalah arsitek utama perang Israel di Lebanon pada musim panas 2006 lalu,"katanya.
Pemimpin Hizbullah lebih lanjut mengecam perlakuan "penghinaan" dari Hariri, dengan alasan bahwa penghinaan kepada kepala pemerintah Lebanon merupakan penghinaan terhadap negara dan kelompok politiknya.
"Saad Hariri harus diizinkan kembali ke Lebanon sesegera mungkin. Perdana menteri Lebanon berada dalam semacam penangkaran di Arab Saudi. Pengunduran dirinya adalah ilegal dan tidak berharga karena dibuat di bawah tekanan, "ujar Nasrallah.
Sumber : presstv.com
COMMENTS