![]() |
Kapal Feri Pemkab Natuna, MV. Indra Perkasa |
Secepatnya, NATUNA : Kapal Motor Feri Indra Perkasa
milik Pemkab Natuna yang telah selesai dibuat oleh Perusahaan Galangan
kapal Palindo di Batam, Minggu sore kemarin tiba di Pelabuhan Tanjung
Payung Penagi. Kedatangan kapal tersebut disambut oleh Wakil Bupati dan
Ketua DPRD Natuna serta pejabat Natuna lainnya dengan tepung tawar yang
dibawakan oleh tokoh adat dan tokoh masyarakat Natuna.
Itu kedatangan Kapal ini juga mendapat perhatian dari masyarakat Natuna,
terlihat dipelabuhan Penagi kemarin ramai masyarakat yang datang untuk
menyaksikan kapal Milik Pemerintah Daerah Natuna itu. Sebelum melakukan
pelayaran perdananya ke Natuna, tim Pemkab Natuna dan awak KMV. Indra
Perkasa telah terlebih dahulu melakukan doa bersama di Pulau Penyengat,
guna kelancaran perjalanan dari Tanjung Pinang menuju Natuna. Pemberian
nama kapal tersebut dilakukan langsung oleh kepala Daerah Natuna, Haji
Abdul Hamid Rizal.
Bagian humas Pemkab Natuna Budi Dharma, dalam jumpa pers dengan
wartawan di Kantor Dinas perhubungan Natuna Senin siang menjelaskan,
Indra Perkasa itu mengandung arti penglihatan yang kuat, sehingga dapat
mengawasi Natuna dari laut.
“Nama Indra Perkasa, adalah pilihan beliau, yang berarti memiliki harapan kapal ini menjadi indranya Natuna,penglihatan natuna,perkada artinya memiliki kemampuan yg lebih, “ terang Budi, Senin (18/9/2017).
Kapal Motor Very natuna Perkasa 99 persen berbahan almunium, yang
didesain khusus guna mengarungi perairan Natuna. Kepala Dinas
Perhubungan Natuna, Iskandar pada kesempatan yang sama membantah bila
pengadaan kapal itu terkesan dipaksakan ditengah perekonomian Natuna
yang tengah menurun saat ini.
Iskandar pengadaan kapal tersebut telah melalui pertimbangan yang cukup
lama, dengan memikirkan berbagai aspek diantaranya kondisi perairan
Natuna yang cukup ganas dimusim Utara, dan Peraturan dari pemerintah
Pusat yang tidak lagi membenarkan pembuatan kapal dari bahan Fiber.
Memang kapal ini diajukan atas beberpa pertimbangan,letak geografis
Natuna yang hampir 90% laut, perlu didukung dengan sarana yang layak
untuk mobilisasi pemkab kepulau- Pulau. Selain itu ada surat dari
kemenhub yakni sudah tidak dibenarkan lagi menggunakan kapal fiber,maka
dibangunlah yang dari almunium, " kata Iskandar.
Kapal tersebut memang milik Pemkab Natuna dan diprioritaskan bagi
operasional Pemerintah daerah untuk melakukan kunjungan ke wilayah
kecamatan yang letaknya hanya dapat dijangkau melalui perjalanan laut.
Namun menurut Kabag humas Pemkab Natuna, kapal dengan Kapasitas 38
tempat duduk itu juga akan dipergunakan untuk melayani tamu dari pusat
yang akan berkunjung ke Natuna, selain itu juga dapat digunakan untuk
keperluan masyarakat yang sangat mendesak.
“Kapal ini memang tujuan utama adalah untuk melaksanakan tugas
kedinasan,tapi bisa untuk keperluan darurat Kecamatan. Masalah prioritas
itu relatif,melihat kapal Very yang lama sudah berusia belasan tahun
dan terbuat dari fiber,makanya pemkab Natuna melakukan pengadaan kapal
baru ini,” jelas Budi.
Sesuai yang tertera dalam Daftar Pagu anggaran, pemerintah Kabupaten
Natuna telah menganggarkan sebesar Rp. 27 milyar dari APBD Natuna 2017
bagi pembuatan Kapal itu, namun realisasi penggunaan anggaran
keseluruhan dari proyek pembuatan kapal lengkap dengan seluruh isi yang
ada didalam kapal menghabiskan anggaran sebesar Rp. 26, 88 Miliar.
Natuna Iskandar menambahkan, kapal yang memiliki kapasitas bahan bakar
solar sebesar 12 ton tersebut dalam proses penyerahan pengerjaan dan
kontraknya dengan PT Palindo mendapat pengawasan langsung dari Tim
Panitia Pengawasan Pendampingan Pengerjaan Daerah (TP4D) Natuna.
Kita sudah melakukan sesuai prosedur, Untuk kelayakan kapal kita telah
sesuai dengan standar Badan Klasifikasi Indonesia, dan tim TP4D hadir
ketika penyerahan kontrak, tinggal audit BPK saja yang belum
dilakukan,” kata Iskandar.
Saat ini kapal tersebut masih dalam masa uji coba, dan belum diresmikan
pemakaiannya. Rencananya setelah diuji coba melakukan perjalanan setiap
wilayah Kecamatan, seperti Midai, Subi, dan Serasan, kapal itu akan di
bawa kembali ke galangan Kapal palindo Batam. Masa pemeliharaan kapal
itu selama 6 bulan dengan garansi layak operasional mencapai 20 tahun .
Peresmian kapal itu sendiri direncanakan setelah kapal diserahkan
secara resmi oleh PT. Palindo kepada Pemkab Natuna.
COMMENTS