Secepatnya, IRAN : Iran mengecam tindakan rezim Israel yang baru-baru ini menutup Masjid al-Aqsa dan membatalkan sholat Jum'at di tempat suci tersebut, mereka memperingatkan terhadap "dampak berbahaya" dari tindakan tersebut. Sabtu (15/7/17).
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Bahram Qassemi pada hari Sabtu (15/7) mengatakan bahwa langkah rezim Israel bertentangan dengan "prinsip-prinsip dasar hukum hak asasi manusia dan humaniter."
Selain semua kejahatan dan tindakan agresi terhadap dan pelanggaran hak dasar Palestina, rezim Israel telah "menargetkan kebebasan beragama dan hak-hak Muslim Palestina dengan preseden baru yang mengkhawatirkan, yang akan menimbulkan konsekuensi berbahaya," tambahnya.
Juru bicara Iran menekankan pentingnya pembukaan kembali Masjid al-Aqsa sesegera mungkin dan meminta semua negara merdeka di seluruh dunia dan kalangan internasional untuk memberikan tekanan pada rezim Tal Aviv untuk mengamati "hak azazi terkecil " orang-orang di Wilayah pendudukan.
Rezim Israel pada hari Jumat menutup Masjid al-Aqsa setelah melakukan penembakan mematikan di kompleks Masjid suci di Kota Tua Yerusalem Timur al-Quds yang mereka duduki .
Pertarungan tersebut terjadi di luar Masjidil Haram al-Sharif dan membuat tiga orang Palestina dan dua petugas polisi Israel tewas.
Setelah kejadian tersebut, polisi Israel menutup kompleks Masjid Al-Aqsa, menahan sebentar Sheikh Muhammad Hussein, mufti agung Yerusalem al-Quds, dan membatalkan sholat Jum'at di situs tersebut.
(presstv.com)
COMMENTS