Secepatnya, JAKARTA : Kedatangan bulan suci Ramadhan tentu disambut gembira oleh seluruh umat Islam di seluruh dunia. Hal ini juga dirasakan oleh semua lapisan baik orang tua dan dewasa. Kegembiraan itu kita dapat tularkan ke anak-anak juga.
Ada baiknya bagi kita para orang tua untuk memperkenalkan ibadah puasa pada anak sedini mungkin. Hal yang paling utama adalah senang dengan datangnya bulan suci Ramdahan. Ekspresi kesenangan dari wajah orang tua tentu membuat anak ikut senang.
Mendidik anak untuk berpuasa sejak dini merupakan hal yang baik karena dengan begitu para orang tua menunjukkan perhatian yang sangat besar kepada anak-anak dalam pendidikan agama. Nah, berhubung pelaksanaan ibadah puasa ini lebih melibatkan ke fisik, para orang tua pun harus melatihnya step by step. Artinya tidak harus instan berpuasa seharian full. Segalanya perlu tahapan agar anak tidak kaget dan mulai terbiasa nantinya. Ini merupakan latihan.
Sebagaimana dalam riwayat Abu Dawud menjelaskan bahkan puasa anak yang belum baligh disunnahkan bila anak tersebut membiasakan puasa. Itu mengisyariatkan puasa bagi anak yang belum baligh sehingga kuat berpuasa pada anak yang sudah mencapai umur 7 tahun maka bagi orang tua hendaknya membiasakan anaknya untuk berpuasa sehingga kuat berpuasa .
“Akan tetapi secara perlahan-lahan dan bertahap sebagai contoh sebagian hari puasa (1/3 hari puasa ) dihari pertama, dihari kedua juga begitu dihari ketiga puasa setengah hari sehingga anak tersebut membiasakannya,” tambah dia.
Contoh yang pas ia melakukan puasa bedug itu. Dimana anak itu sahur bersama keluarga puasa hingga zuhur berikanlah makan sekali kemudian menahan lapar sampai waktu berbuka tiba.
Latihan puasa tidak mengabaikan fakta bahwa kebutuhan akan gizi dan tidur anak itu tinggi. Dalam hal ini orang tua harus pandai menyiasati menu buka dan sahur untuk anak, jangan sampai ketika latihan puasa asupan gizi anak menjadi terabaikan.
Untuk menjadikan anak agar tidak terfokus hanya untuk menahan makan dan minum, sebagai orang tua perlu dijelaskan pula tentang makna Ramadhan. Menjelaskan dengan bahasa sederhana saja apa itu puasa dan pahalanya bagi yang mengerjakannya, jangan menggunakan bahasa ilmiah.
Bisa juga dengan menceritakan kisah-kisah sahabat yang rajin berpuasa. Sehingga mereka memahami tentang arti puasa. Jika diperlukan diberi hadiah jika bisa melaksanakan dengan baik. Tentu hadiah yang dimaksudkan bukan untuk tujuan utama tetapi untuk menyemangati kegiatan berpuasa. penghargaan ini tidak harus berbentuk barang, bisa dalam bentuk pujian, ungkapan rasa salut atas hari yang dilaluinya.
Dan tak kalah penting dalam melatih anak-anak berpuasa selama bulan Ramadhan, ada baiknya anak-anak pun diajak ke masjid untuk shalat taraweh agar eforia Ramadhan, riuh rendahnya suasana Ramadhan dapat dirasakan oleh anak-anak kita. Biarkan anak-anak kita bergaul sama temannya di masid asalkan diingatkan jangan mengganggu orang shalat. Begitu juga setelah sahur ajak lah anak-anak kita ke masjid untuk shalat subuh berjamaah agar suasana di pagi hari dirasakan juga. Biasanya masa anak-anak paling senang setelah shalat subuh, mereka langsung main atau jalan-jalan bersama teman-temannya. Namun tetap dalam pengawasan orang tua, ingatkan jangan sampai batal puasanya.
Fisik anak dan orang dewasa tentu berbeda, maka jangan dipaksakan bila terlihat anak sangat lelah atau lemas.
Untuk kali pertama mengajakkan berpuasa, kita bisa atur jam berbukanya. Karena ini merupakan latihan berpuasa, kita berikan kesempatan anak untuk berbuka di waktu dzuhur lalu ia berpuasa kembali. Hari pertama sampai waktu dzuhur, hari selanjutnya hingga waktu Ashar dan seterusnya sehingga proses adaptasi anak untuk berpuasapun dapat berjalan dengan baik dan tidak menimbulkan kekhawatiran yang luar biasa. Biasakan pula untuk menyertakan anak ikut bersahur.
Untuk waktu siang, ketika anak mengantuk, biarkan mereka istirahat, setelah itu isi dengan banyak kegiatan yang tidak menguras tenaga seperti mengaji atau permainan kreatif lainnya sambil menunggu waktu berbuka.
Para orangtua tentu mengharapkan keberhasilan dalam mendidik anak terutama pendidikan agama. Dalam hal latihan berpuasa ini semua berproses. Jika anak tidak bisa berpuasa sesuai target yang sudah direncanakan, jangan pernah memarahinya, karena hal tersebut hanya akan berdampak negatif, salah satunya membuat anak berani berbohong demi tidak mendapat marah dari kita. Selain itu juga jangan mencela atau membandingkan anak kita dengan yang lain jika pada hari ini ia anak belum berhasil berpuasa, tetap ucapkan penghargaan atas usahanya melakukan kebaikan.
Yuk, mulai ajarkan anak berpuasa
(Dian/inspirsibangsa.com)
COMMENTS