Pemusnahan barang haram ini turut disaksikan aparat kepolisian, kejaksaan, Bea Cukai, dan instansi lainnya. Sabu satu 1 kg itu direbus ke dalam air panas yang kemudian dialirkan ke toilet.
Sebelumnya, dua orang tersangka berinisial HR dan EK, merupakan pasangan suami istri ditangkap di Pelabuhan Ferry Internasional Batam Centre dan Bandara Hang Nadim Batam. Rencananya, mereka akan membawa sabu tersebut ke Madura.
“Pasangan suami istri itu mengaku dapat upah Rp 20 juta bila berhasil membawa sabu ke Madura. Tapi mereka berhasil ditangkap di Pelabuhan Batam Centre dan Bandara Hang Nadim beserta barang buktinya,” ujar Bubung Pramiadi sebagai Kabid Pemberantasan BNN Kepri kepada kepriupdate.com, Senin (11/01/2016).
Sementara US, tersangka kasus lainnya mengaku menjadi kuris sabu untuk dibawa ke Banda Aceh. Tersangka memasukan barang haram yang ada ke anusnya agar tidak diketahui petugas.
Namun nahas, petugas Bea Cukai Batan menangkapnya saat melalui Pelabuhan Ferry Internasional Batam Centre. “Dapat bayaran Rp 7 juta. Saya mau bayar uang sekolah pesantren anak saya,” kata US sambil menangis.
US mengaku seorang teman kerja mengenalkannya pada bandar narkoba di Malaysia. Namun dia tidak mengenalnya. Karena sudah lama tidak mengirim uang ke keluarganya, dia menyetujui perbuatan haram tersebut.
Sementara itu, sabu seberat 517 gram ditemukan di Pelabuhan Ferry Internasional Batam Centre dan terdapat di dalam tas. Tas tersebut tidak diketahui kepemilikannya. Pihak BNN juga masih menyelidiki kasus ini.
sumber: kepriupdate.com
COMMENTS